Di Bima, ada sebuah ciri khas yang berkaitan dengan agama dan budaya. Masyarakat Bima mengenalnya sebagai rimpu.
Rimpu menempatkan posisi sebagai simbol kesucian para perempuan pada masa itu. Rimpu menggunakan dua potong kain (sarung), kain atas untuk dipakai pada badan atas dan kepala, kain bawah untuk badan bawah sampai kaki.
Rimpu mirip cadar? Iya, salah satu alasannya karena budaya keislaman sangat kuat di sana. Rimpu yang menutup wajah disebut rimpu mpida.
Apakah rimpu tidak harus memakai bentuk cadar? Iya, itu disebut rimpu colo. Umumnya digunakan untuk perempuan yang telah menikah.
Apakah ada motif hias khusus untuk rimpu pada zaman dahulu?
Tunggu, saya sedang mengkaji dari sisi kesenirupaan bagian yang ini. Mungkin akan saya lanjutkan hari-hari mendatang.
Motif atau pola hias khusus untuk penggunaan rimpu bisa saja berkaitan dengan kosmologi suatu budaya.
