Pembagian Wilayah Islam dan Romawi (Muhammad Al-Fatih Bagian Pertama) - Seni dan Desain: Kajian dan Pengetahuan

Pembagian Wilayah Islam dan Romawi (Muhammad Al-Fatih Bagian Pertama)

Share:


Yang akan saya ceritakan ini bukan fiktif belaka. Saya mendengar beberapa ceramah dan membaca beberapa referensi untuk menulis cerita sederhana ini kembali.

Di balik cerita dan film-film heroik pahlawan Amerika semisal Spiderman, Hulk, Superman, Batman, dkk. mereka buat karena keresahan Amerika tidak memiliki tokoh-tokoh sejarah yang kuat seperti di eropa dan timur.

Saya mencoba memainkan beberapa game online yang berhubungan dengan penaklukan Konstantinopel, sebutlah misalnya Battle of Ottoman Empire. Dan beberapa pasukan di dalam game tersebut diadabtasi dari pasukan yang terjadi saat penaklukan tahun 1453.

Baiklah kita mulai.

Dahulu pada abad ke VII. Memahami negara itu tidak seribet sekarang. Kurang lebih, kita bisa memahaminya dalam dua bagian besar: di sebelah Barat Kerajaan Romawi, di sebelah Timur Kerajaan Persia. Romawi menguasai barat saat itu sudah sekitar 650 tahun, Persia menguasai timur saat itu sudah 1173 tahun. Arab (timur tengah) kita hitung baru memulai (0 tahun), karena Rosulullah baru hijrah ke Madjinah.

Kira-kira gambarannya seperti ini tahun 620 M.


(Peta saya download kemudian beri warna sendiri beserta keterangannya, --Lupa catat sumbernya--)

Kurang lebih lima puluh tahun sepeninggal rosulullah, Persia dikuasai oleh Islam. Jadi warna biru di atas peta tadi telah meluas, warna hijau Persia mengecil. Yang tersisa Islam vs Romawi.

Orang dahulu, ketika ditanya mau ke kota mana yang kamu impikan? semua serentak menjawab ke dua kota: Roma dan Konstantinopel. Mengapa? karena kedua kota itu sangat terkenal pada zamannya. Kota Roma dan Konstantinopel berada di bawah satu kerajaan Romawi.

Setelah Islam menaklukkan Persia yang tertua, Romawi terbagi dua: Romawi Timur dan Romawi Barat. 



Ibu kota Romawi Barat berpusat di Roma sedangkan Romawi Timur di Konstantinopel. Inilah dua kota paling penting, paling kuat dan paling indah di dunia saat itu.

Mengapa begitu penting?

Saat itu di Konstantinopel, jumlah gereja lebih banyak dari jumlah hari dalam setahun. jalanan dilapisi marmer. Bangunan-bangunan tinggi menjulang. Dan yang paling penting di tengah-tengah kota itu terdapat bangunan yang paling megah: itulah Gereja Hagia Sophia. Inilah simbol kebanggaan kristen ortodoks waktu itu.



Adanya Hagia Sophia, seolah-olah orang-orang ingin berebut melihat keindahannya. Suatu saat ada pengembara dari Rusia berjalan menuju Konstantinopel, ketika memasuki ruangan Hagia Sophia dalam catatan harian pengembara tersebut dituliskan, "kami masuk ke dalam Konstantinopel dan kami tersesat, bahkan kami tidak bisa membedakan kami masih berada di dunia atau berada di surga"

Di dinding-dinding Hagia Sophia ditata batu permata, ada mozaik-mozaik warna-warni yang cantik, dan ketika matahari bersinal masuk ke dalamnya, permata dan mozaik berkilain ke sudut-sudut ruangan Hagia Sophia.

Tempat kedua namanya, Roma.




Kota Roma. Jika tidak ada Konstantinopel maka roma adalah kota terbaik di dunia. Pusat penyebaran kristen katolik dan kebanggaan orang-orang latin. Di Roma ada ratusan alun-alun. Air mancur di setiap alun-alun bisa diminum.

Kedua kota ini sama-sama disebutkan Nabi Muhammad SAW dalam hadits. "Latuftahannarrum" dan "Latuftahannan Konstantiniyyah" pada 5 Hijriyyah.




Ceritanya begini. dari tahun 700 M Kita kembali ke awal Rosulullah hijrah, tahun 620 M.
Nabi kita Muhammad menyebutkan kedua kota tersebut saat kondisi akan perang. Dan termasuk perang yang besar dadlam sejarah Islam. Namanya perang Parit (disebut juga perang Khandaq atau perang ahzab). diabadikan oleh Allah dalam surah Al-Ahzab.

Perang Ahzab artinya perang kelompok-kelompok. Kelompok Quraisy berkoalisi dengan kelompok Yahudi, dan orang-orang munafik kumpul 10.000 pasukan. Mereka jalan dari Mekkah ke Madinah ingin menghabisi Rosulullah. Sayangnya mereka salah perhitungan, 6 hari sebelum kelompok koalisi ini ingin menyerang Rosulullah, datang malaikat Jibril membisik rosulullah.



Pasukan koalisi 10.000 orang. Setelah pasukan rosulullah dihitung hanya sebanyak 3000 orang. Salman al-Farisi kemudian angkat tangan, "Kami dulu di Persia, kalau berperang dengan orang yang jumlahnya lebih banyak daripada kami, maka kami membuat parit (semacam sungai penghalang). Dapat dilihat pada garis biru gambar di atas. Lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini. cuma kurang airnya.



Maka direncanakanlah parit tersebut sepanjang 8 kilometer, dalamnya 3 meter dan itu harus diselesaikan dalam waktu 6 hari sebelum pasukan koalisi tiba menyerang. Salman Al-Farisi tidak yakin menang karena pasukan koalisi sebanyak 10.000 orang.

Streslah pasukan rosulullah harus menyelesaikan parit 8 Km dalam waktu 6 hari. Diperintahkanlah mereka menggali. Ada dua kelompok yang menggali: pertama, muslim yang beriman, kedua orang Yahudi yang terpaksa dan tinggal di Madinah karena di bawah perlindungan rosulullah.

Jatah makan sehari pasukan pembuat parit, mereka celupkan tangan ke dalam air kemudian dicelupkan ke dalam gandum, berapa gandum yang menempel itulah jatah makan sehari. Wajar di tengah perjalanan ada yang lari dari pembuatan parit, ada yang mohon izin untuk pulang ke rumah menjenguk keluarganya dan kemudian tidak balik lagi.

Tatkala mereka sedang isterahat, ada seorang sahabat bertanya, "Ya rosulullah, kira-kira besok yang ditaklukkan kira-kira yang mana ya rosulullah, Romawi atau Konstantinopel?"

Ok. Kita ulang.

Mereka ada di Madinah. Besok pasukan koalisi menyerang. Tatkala sedang capek, ada yang bertanya, yang mana kita taklukkan lebih dahulu: Romawi atau Konstantinopel?

Padahal besok mereka akan diserang oleh kelompok koalisi dari Mekkah. sempat-sempatnya mereka berpikir tentang Roma dan Konstantinopel yang jauh dari Madinah. Itupun roma dan Konstantinopel cuma dengar saja, belum pernah kesana.

Logikanya, kita naik pesawat saja dari Madinah ke Istanbul itu 3 jam. Sempatnya dalam keadaan terjepit seperti itu bertanya penaklukan Roma dan Konstantinopel. Reaksi orang Yahudi yang isterahat menggali parit itu sontak tertawa mendengar pertanyaan itu. dianggapnya muslim sudah gila. Besok sudah mau mati diserang pasukan koalisi.

Apa jawaban Rosulullah?
"Madinatul Hirokla, tuftahu awwalan" (HR. Ahmad) artinya "kota Heraklius lebih dahulu (Konstantinopel)"
Mendengar ini para sahabat sangat senang luar biasa. Dan orang yahudi berkata: wajar saja muslim gila, ternyata pemimpinnya juga gila.

Singkat cerita, rosulullah dan para sahabat memenangkan perang khandaq. kemudian muncullah hadits yang akan memulai kisah panjang cerita kita selanjutnya.

"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." [H.R. Ahmad]




Besok saya sambung ke tulisan: Percobaan Penaklukan (bagian kedua)
Do'akan saya sehat selalu.