Plato, sang filsuf yang terkenal itu berkata: keindahan itu bertingkat untuk mencapai keindahan yang tertinggi (keindahan yang absolut).
Setiap orang akan tertarik pada suatu benda yang bersifat indah.
Pada masanya, seketika manusia akan sadar bahwa kesenangan pada bentuk keindahan (yang ditangkap indera) tidak dapat lagi memberikan kepuasan pada jiwa selamanya. Namun begitulah, manusia makhluk pecinta keindahan.
Kemudian timbul kesadaran baru bahwa keindahan dalam bentuk benda (termasuk tubuh) hanya pembungkus yang bersifat lahiriah (fisik), maka seleksi terhadap fisik dipersempit hingga cela yang paling rumit.
Dari sini lahir kesadaran untuk mencurahkan perhatian pada tingkah laku yang dicintai (diindahkan).
Oh. Begitu rumit namun menyenangkan.
